Click here for Myspace Layouts

Rabies monyet

Senin, 16 Mei 2011


Monyet di dunia ada sekitar 264  jenis. Monyet berbeda dengan kera, monyet berekor lebih kecil. Monyet adalah hewan yang paling mudah untuk berinteraksi dengan manusia. Monyet sedikit lebih galak, apabila ia tak mengenal lawan interaksinya tak jarang ia akan menyerang dan mencakar.
Monyet juga hewan yang digunakan untuk percobaan laboratorium, dilatih sebagai hewan sirkus dan tak jarang dirawat sebagai hewan peliharaan. Banyak sekali ordo yang menyerupai monyet ini, diantaranya oranghutan dan kera, walaupun satu jenis sama-sama berkelas primata, tetapi mereka mempunyai perbedaan



Awas rabies pada monyet!!!

Rabies bukan hanya terdapat pada anjing saja, tapi juga terdapat pada monyet dan kucing. Penyakit ini adalah penyakit akut yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian, penyakit rabies ini menyerang gangguan syaraf pusat.
Jika Anda memiliki monyet di rumah, sebaiknya setiap sebulan sekali periksakan dan bawalah monyet Anda ke dokter hewan, hewan yang terkena penyakit rabies biasanya menjadi sangat buas. Senang menyerang siapa saja, suaranya menjadi sangat parau dan sering kejang-kejang. Untuk itulah jika Anda melihat keanehan yang terjadi pada hewan Anda, segeralah untuk membawanya ke dokter.

Penularan rabies dikhawatirkan muncul di Jambi mengingat provinsi itu termasuk endemis penyakit tersebut. Karena itu, penanganan penyakit tersebut harus segera dilakukan menyusul ditemukannya kasus gigitan monyet pada manusia di daerah itu baru-baru ini.
Ada beberapa provinsi di Indonesia yang termasuk endemis rabies. 
Sembilan provinsi yang tidak ditemukan kasus rabies atau bebas rabies, yaitu Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Papua Barat. Jadi, sebagian besar provinsi di Indonesia termasukendemis rabies.


Dalam lima tahun terakhir, rata-rata jumlah penduduk yang digigit anjing lebih dari 15.000 orang di 24 provinsi. Jumlah penderita rabies ratusan orang per tahun dan sebagian besar meninggal dunia. Pada tahun 2008, jumlah kasus gigitan anjing 14.106 orang, 9.565 orang mendapat vaksin serta obat-obatan, penderita rabies 85 orang.
Bila ditemukan ada kasus dugaan rabies, maka penanganan terhadap para korban yang digigit hewan yang diduga terinfeksi virus rabies sesuai indikasi dan prosedur.
Rabies atau dikenal sebagai penyakit anjing gila merupakan penyakit menular yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan virus Rhabdho yang dapat menyerang semua hewan berdarah ganas dan manusia. Selain terdapat di susunan saraf pusat, virus ini juga terdapat di air liur hewan penderita.   
Pengamat masalah kesehatan hewan, dr drh Mangku Sitepu, menyatakan, karena Jambi termasuk daerah endemis rabies, tiap ada kasus gigitan hewan, khususnya anjing dan kera, di provinsi itu harus dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit dan dinas peternakan setempat.
Orang yang digigit hewan itu harus diperiksa di mana lokasi gigitan, berapa lama digigit, dan segera diberi vaksin atau serum anti rabies. Oleh karena, bila lokasi gigitan di leher atau dekat kepala, virus itu bisa menyebar ke otak melalui jaringan saraf dalam waktu cepat atau sekitar seminggu dan berakibat fatal bagi penderita.
Selain itu, hewan yang menggigit manusia harus segera ditangkap, dikarantina, dan diobservasi apakah dalam dua minggu mati atau tidak. Bila dalam dua pekan mati, ada kemungkinan hewan itu terinfeksi virus itu. Untuk memastikan hal itu, biasanya pemeriksaan dilakukan dengan mengambil cairan dari otak hewan penderita.


0 komentar:

Posting Komentar

Putri-Swasti. Diberdayakan oleh Blogger.